19 april 2019 jumat agung

Dihari Jumat Agung, “Tuhan beserta kita” menjadi “Tuhan bagi kita” ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan kita. YOHANES 19:30. Murid-murid menyaksikan Yesus berseru, “Sudah selesai.” Tetapi yang selesai bukanlah kehidupan Yesus—melainkan segala hal yang memisahkan kita dari kasih Allah. 2019; 2018; 2016 WujudToleransi, Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Amankan Kegiatan Jumat Agung: Senin, 22 April 2019 14:25:51 - Oleh : S.Si. Jumat (19/04). Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han) mengatakan bahwa sebagai wujud toleransi antar agama, Personel Satgas ikut mengamankan jalannya kegiatan perayaan Jumat berbagi daftar lengkap kalender libur cuti dan libur nasional 2019 untuk panduan travelingmu. Simak kalender 2019 yuk! Pergi.com Blog. Guide for Amazing (Y)ourney. Berita Pergi; Rabu, 17 April: Pemilu 2019; Jumat, 19 April: Jumat Agung; Rabu, 1 Mei: Hari Buruh Internasional; Minggu, 19 Mei : Hari Raya Waisak; Kamis, 30 Mei MAUMERE Jumat (19/4/2019), tepat pukul 17.00 suasana di halaman Gereja Santo Ignatius Loyol (Gereja Tua Sikka) tampak ramai. Ribuan umat baru saja mengikuti misa perayaan Jumat Agung. Mereka terlihat mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol berkabung akan Tuhan Yesus yang telah wafat. LiburJumat Agung, Penumpang Bandara Ngurah Rai Naik 16 Persen . “Di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 [Covid-19] kami senantiasa memberikan layanan yang mengutamakan protokol kesehatan," katanya dikutip dalam rilis, Selasa (4/5/2021). non tunai agar dapat mengurangi interaksi antara petugas bandara saat melakukan pembayaran di Jumat 19 April 2019 16:00 WIB Sejumlah anggota Banser Pemuda Ansor berjaga di salah satu pintu masuk Gereja Katedral dalam rangka membantu pengamanan ibadah Jumat Agung sebagai rangakain ibadah Paskah di Jakarta, Jumat (19/4/2019). SelamatMerayakan Jumat Agung 2019. Home; Artikel; Event; Detil Artikel; 19 April 2019; 19 May 2022; Penjualan Honda di Bulan April 2022 Kembali Meningkat 17 May 2022; Alamat: Jl. Raya Banyuwangi Jember KM 7 No 88 Banyuwangi, Jawa Timur Telepon: (0333) 417 888 Email: info@ IbadahJumat Agung bersama Pdt. Philip Mantofa pada Jumat 19 April 2019. Terdapat 2 sesi yaitu: Sesi 1 : Pukul 10:00 WIB Sesi 2 : Pukul 16:00 WIB Berlokasi di The Pearl, Pakuwon Mall Lantai 3. Kamis 18 April 2019 Malam: Kamis Putih (Peringatan Perjamuan Tuhan) yakni Kamis Putih yang diadakan malam hari dan Jumat Agung yang diadakan jam 3 siang. Hari kedua adalah Jumat malam sampai Sabtu menjelang Malam Paskah; dan hari ketiga mulai Malam Paskah, sampai dengan Misa Hari Raya Paskah sore pada hari Minggu yang menutup RenunganHarian Katolik Jumat Agung, 19 April 2019: 'Sengsara dan Pengorbanan Yesus' - Hari ini Jumat, 19 April 2019 ditetapkan sebagai hari libur peringatan hari besar keagamaan Jumat Agung atau dalam kalender nasional disebut Wafatnya Isa Almasih. Jumat Agung adalah peringatan ketika Yesus Kristus disalibkan untuk membayar hukuman atas dosa-dosa, dan memberikan keselamatan kepada semua orang melalui kebangkitan-Nya dari kematian. Dalam perayaan hari tersebut, banyak gereja yang akan menggelar berbagai perayaan atau acara. Namun di luar segala bentuk perayaan tersebut, ternyata Jumat Agung juga sering disebut sebagai 'Good Friday'. Jumat Agung sering disebut sebagai 'Good Friday' atau Jumat Baik karena Yesus datang memenuhi misi-Nya dan menyelesaikan-Nya dengan tuntas. Peringatan Jumat Agung masih satu rangkaian dengan Minggu Palma, Kamis Putih, dan Paskah yang disebut sebagai Pekan Suci. Pada pekan kemarin, umat Nasrani memperingati Minggu Palma. Lalu berlanjut dengan Kamis Putih pada 18 April, Jumat Agung pada 19 April, Vigili Paskah tanggal 20 April, dan Hari Raya Paskah pada 21 April 2019. Dalam kalender nasional, hari Jumat Agung ditetapkan sebagai hari libur atau tanggal merah untuk memperingati Wafatnya Isa Almasih. Seperti diketahui, Jumat Agung adalah peristiwa mengenang penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota. Sedangkan Paskah adalah peristiwa mengenang kebangkitan Yesus yang bangkit dari kematian pada hari Minggu. Tanggal peringatan Paskah selalu berubah karena menggunakan sistem penanggalan Bulan-Matahari luni-solar, yakni perpaduan antara sistem penanggalan matahari dan penanggalan bulan. Pada Pekan Suci, berbagai gereja di Indonesia akan menyelenggarakan ibadah misa. Selain beribadah ke gereja, Anda juga dapat mengucapkan selamat Hari Jumat Agung dan Hari Paskah ke keluarga, teman, ataupun kolega yang merayakan. TEMA MENJADI GEREJA YANG RELA BERKORBAN PANGGILAN BERIBADAH MJ Syalom ! Salam sejahtera dalam nama Yesus Kristus ! Dia-lah, Tuhan dan Allah Bapa kita, yang telah memperkenankan kita memasuki masa raya Jumat Agung, yaitu masa raya kematian Tuhan Yesus Kristus, yang mengorbankan diri-Nya melalui sengsara, penderitaan dan kematian di bukit Golgota demi menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan hukuman kekal. Hari ini, kita telah berada dipuncak masa raya sengsara Tuhan untuk melihat dan menyaksikan kematian-Nya yang penuh kuasa dan ajaib di tengah-tengah kejahatan manusia; Jemaat Tuhan Yesus Kristus, disilahkan berdiri ! Marilah kita menghayati peristiwa penderitaan dan kematian Yesus dalam ibadah Jumat Agung saat ini dengan menyanyi dari 521-3, “Hai dunia lihat Tuhan” 1 Hai dunia lihat Tuhan, yang Raja kehidupan tergantung di salib. Ah, untuk kita jua ditanggung-Nya semua sengsara dan cela dan aib. 2 Wai, aku yang celaka, ku patut di neraka menanggung utangku. Ku patut menderita segala duka-cita, sesahan-Mu dan bilur-Mu. 3 Kesalahanku jua dan dosaku semua sebanyak pasir laut yang menyebabkan duka, sengsara-Mu dan luka dan siksa yang membawa maut. PEMBACAAN NATS PEMBIMBING Injil Yohanes 316 berkata, “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” VOTUM DAN SALAM P Pertolongan kita adalah di dalam nama Allah, yang telah menjadikan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya, dan yang tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Amin. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dari Tuhan Yesus Kristus, dan dalam kuasa Roh Kudus, menyertai jemaat sekalian. MENYANYI 541 dan 4 “Memandang Palng Raja-ku” 1Memandang palang Raja-ku yang mati untuk dunia kurasa hancur congkaku dan harta hilang harganya 4 Tidak terbalas kasih-Nya yang seajaib kepadaku. Tak persembahan lain yang sah melainkan segnap hatiku. Jemaat duduk PENGAKUAN DOSA P. Surat I Timotius 115 berkata “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan diantara mereka akulah yang paling berdosa “. Karena itu marilah kita menyatakan pengakuan dosa kita kepada Tuhan, Kita berdoa P+J. Ya Tuhan Yesus Kristus ! Kami telah berdosa kepada-Mu. Kami hidup menurut apa yang kami anggap baik, tanpa mengikuti kehendak-Mu. Kami lebih menuruti keinginan daging daripada menuruti Allah. Kami gagal untuk hidup menurut kehendak-Mu dan menjadi saksi dari kematian Tuhan Yesus. Ampunilah kami, pimpinlah kami kepada jalan yang benar di dalam nama Yesus Kristus. Amin. MENYANYI Ny. Kidung Jemaat 271-2 “Meski tak layak diriku” 1 Meski tak layak diriku, tetapi karna darah-Mu dan karna Kau memanggil ku, Ku datang Yesus, pada-Mu. 2 Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela, darah-Mu lah pembasuhnya; Ku datang Tuhan, pada-Mu. BERITA ANUGERAH hamba Tuhan Yesus Kristus, kami mengabarkan kepada setiap orang yang mengaku dosanya sungguh-sungguh kepada Tuhan, bahwa ada keampunan dosa dan anugerah kehidupan. Firman Tuhan dalam Injil Yohanes 316 …………………………………………………………………………………………. MENYANYI Ny. Kidung Jemaat 274-5 “Sebagaimana adaku” 4 Sebagaimana adaku – celaka, buta dan kelu; segala apa yang perlu, ku dapat dalam diri-Mu. 5 Sebagaimana janji-Mu menyambut dan membasuhku, ya Anak domba yang kudus, ku datang kini pada-Mu. PETUNJUK HIDUP BARU Jemaat berdiri P. Dengarlah Hukum Tuhan sebagai petunjuk hidup baru, Matius 2237-40, demikianlah firman Tuhan …………………………………………………… Jemaat duduk PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN Doa …………………… Pembacaan Alkitab LUKAS 22 33 - 49 PERSEMBAHAN SYUKUR Ny. Rohani 53 1-5 Ya Yesus, Ngkau bersalah bagaimana ? 1. Ya Yesus, Ngkau bersalah bagaimana, sehingga patut Ngkau kena bencana? Siapakah yang menyebut tuduhan melawan Tuhan ? 2. Ngkau disesah, diejek, diludahi, dan tubuh-Mu yang suci dilukai, mahkota duri menekan kepala yang tak bersalah 3. Rahasia ini mungkinkah ketara, mengapa Engkau yang kena sengsara? Siapakah yang dapat menerangkan Ngkau dipalangkan ? 4. Ajaib benar pengasihan Gembala yang mati ganti domba yang bersalah! Ya Tuhan, utang hambamu semua Kau tanggung jua 5. Ngkau mengurbankan diri sampai mati; kepada-Mu ku persembahkan hati. Curahkan kasih-Mu yang tak terduga di rohku juga ! DOA PERSEMBAHAN KHOTBAH “ Pengorbanan Yesus karena suatu tanggung-jawab “ PENGAKUAN IMAN RASULI Jemaat berdiri P. Bersama-sama dengan semua orang percaya, dari segala zaman dan di segala tempat, kita mengaku iman percaya kita dengan berkata demikian P+J. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa ……….. Menyanyi Ny. Rohani 844 “Di hati kami, Tuhan” 4. Di hati kami, Tuhan, Kau tulis sabda-Mu, supaya kami juga setia dan teguh. Kendati gunung goyah, binasa dunia, kekallah firman Allah, selama-lamanya. Jemaat duduk DOA SYAFAAT MENYANYI Ny. Kidung Jemaat 1831-2 Menjulang Nyata Jemaat berdiri 1. Menjulang nyata atas bukit kala trang benderang salib-Mu, Tuhan-ku. Dari sinarnya yang menyala-nyala, memancar kasih agung dan restu. Seluruh umat insan menengadah ke arah cahya kasih yang mesra. Bagai pelaut yang karam merindukan, di ufuk timur pagi merekah. 2. Salib-Mu, Kristus, tanda pengasihan; mengangkat hati yang remuk redam, membuat dosa yang tak terperikan; di lubuk cinta Tuhan terbenam. Di dalam Tuhan kami balik lahir, insan bernoda kini berseri. Teruras darah suci yang mengalir, di salib pada bukit Kalvari. PENGUTUSAN DAN BERKAT P. Pulanglah dalam damai sejahtera, terimalah berkat Tuhan “ Kiranya Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala suka-cita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus, kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” P+J. Amin ……… amin …….. amin ……….. Bacaan Liturgi, Jumat 19 April 2019Hari Jumat Agung — Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan Doa Ingatlah, ya Allah Bapa, akan belas kasih-Mu. Kuduskanlah dan lindungilah selalu hamba-hamba-Mu. Bagi merekalah Kristus, Putra-Mu, telah memulai misteri Paskah dengan penumpahan darah-Nya. Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Bacaan I Yes 5213-5312 “Ia ditikam karena kedurhakaan kita.” Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,– demikianlah ia membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka berkata Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank arena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dank arena ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. Mazmur 31 Refren Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah menjadi seperti barang yang pecah. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, “Engkaulah Allahku!”. Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap hatimu. Bacaan II Ibr 414-16; 57-9 “Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya.” Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya. BACAAN INJIL Y Yesus ; S Semua Rakyat ; Pi Pilatus ; Pe Petrus ; N Naracerita ;W Suara Wanita ; H Hamba P A S S I O Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes 181-942 MEREKA MENANGKAP YESUS DAN MEMBELENGGUNYA N. Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan berkata kepada mereka, Y. “Siapakah yang kamu cari?” N. Jawab mereka, S. “Yesus dari Nazaret.” N. Kata Yesus kepada mereka, Y. “Akulah Dia.” N. Yudas yang mengkhianati Yesus berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Yesus berkata kepada mereka “Akulah Dia”, mundurlah mereka, dan jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula, Y. “Siapakah yang kamu cari?” N. Jawab mereka, S. “Yesus dari Nazaret”. N. Jawab Yesus, Y. “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.” N. Demikian terjadi supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan hilang.” Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus, Y. “Sarungkan pedangmu itu! Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?” YESUS DIBAWA DULU KE ISTANA HANAS N. Maka para prajurit serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa Yesus mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Agung; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan kepada orang-orang Yahudi “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.” Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Agung dan ia masuk ke halaman istana Imam Agung. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Agung, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk. Maka kata perempuan penjaga pintu itu kepada Petrus, W. “Bukankah engkau juga murid orang itu?” N. Jawab Petrus, Pe. “Bukan!” N. Sementara itu hamba-hamba dan para penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawanya dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Agung menanyai Yesus tentang para murid dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya, Y. “Aku berbicara terus terang kepada dunia! Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.” N. Ketika Yesus berkata demikian, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka Yesus sambil berkata, H. “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?” N. Jawab Yesus kepadanya, Y. “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau benar, mengapa engkau menampar Aku?” “BUKANKAH ENGKAU JUGA SEORANG MURID YESUS?” – “BUKAN!” N. Lalu Hanas mengirim Yesus terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya, S. “Bukankah engkau juga seorang murid Yesus?” N. Petrus menyangkalnya, katanya, Pe. “Bukan!” N. Salah seorang hamba Imam Agung, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya, H. “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Yesus?” N. Maka Petrus menyangkal lagi dan ketika itu berkokoklah ayam. N. Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari istana Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata, Pi. “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?” N. Jawab mereka kepadanya, S. “Jikalau Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!” N. Kata Pilatus kepada mereka Pi. “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.” N. Kata orang-orang Yahudi itu S. “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.” N. Demikianlah terjadi supaya genaplah firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya, Pi. “Engkau inikah raja orang Yahudi?” N. Jawab Yesus, Y. “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Ataukah adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?” N. Kata Pilatus, Pi. “Orang Yahudikah aku? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku, apakah yang telah Engkau perbuat?” N. Jawab Yesus, Y. “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” N. Maka kata Pilatus kepada-Nya Pi. “Jadi Engkau adalah raja?” N. Jawab Yesus, Y. “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” N. Kata Pilatus kepada-Nya Pi. “Apakah kebenaran itu?” N. Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka, Pi. “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya. Tetapi padamu ada kebiasaan, bahwa pada hari raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi ini bagimu?” N. Mereka pun berteriak, S. “Jangan Dia, melainkan Barabas!” N. Barabas adalah seorang penyamun. “SALAM, YA RAJA BANGSA YAHUDI” N. Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata, S. “Salam, hai raja orang Yahudi!” N. Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi, Pi. “Lihatlah aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.” N. Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka, Pi. “Lihatlah manusia ini!” N. Ketika para imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah mereka, S. “Salibkan Dia, salibkan Dia!” N. Kata Pilatus kepada mereka, Pi. “Ambil saja sendiri dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.” N. Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya, S. “Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.” N. Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia. Lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus, Pi. “dari manakah asal-Mu?” N. Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus, Pi. “Tidakkah Engkau mau berbicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?” N. Yesus menjawab, Y. “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.” “ENYAHKANLAH DIA! ENYAHKANLAH DIA! SALIBKAN DIA!” N. Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak, S. “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap diri raja, melawan Kaisar.” N. Ketika mendengar perkataan itu, Pilatus menyuruh Yesus ke luar. Lalu ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam duabelas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu, Pi. “Inilah rajamu!” N. Maka berteriaklah mereka, S. “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!” N. Kata Pilatus kepada mereka Pi. “Haruskah aku menyalibkan rajamu?” N. Jawab imam-imam kepala, S. “Kami tidak mempunyai raja, selain Kaisar!” N. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Dan mereka menerima Yesus. “YESUS DISALIBKAN BERSAMA DUA ORANG LAIN” N. Sambil memikul salib-Nya, Yesus dibawa ke luar, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam bahasa Ibrani Golgota. Di situ Yesus disalibkan, dan bersama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya “Yesus Orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu letaknya dekat kota, dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani. Maka kata imam-imam kepala kepada Pilatus, “Jangan engkau menulis “Raja orang Yahudi, tetapi Ia mengatakan Aku adalah Raja orang Yahudi.” N. Jawab Pilatus, Pi. “Apa yang kutulis, tetap tertulis.” “MEREKA MEMBAGI-BAGI PAKAIANKU” N. Setelah prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain, “Janganlah kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.” N. Demikianlah terjadi supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka, dan membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan oleh prajurit-prajurit itu. “ITULAH ANAKMU” – “ITULAH IBUMU” N. Di dekat salib Yesus berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya Y. “Ibu, inilah anakmu!” N. Dan kemudian kata-Nya kepada murid itu, “ Y. Inilah ibumu!” N. Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya. “SELESAILAH SUDAH” N. Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, Y. “Aku haus!” N. Di situ ada suatu buli-buli penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang pada sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus, Y. “Sudahlah selesai.” N. Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya. …………Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan………… “SEGERA DARAH DAN AIR MENGALIR KELUAR” N. Karena hari itu adalah hari persiapan Paskah, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat sendiri hal itu yang memberi kesaksian ini, dan benarlah kesaksiannya. Dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan; dan nas lain yang mengatakan Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam. “JENAZAH YESUS DIBUNGKUS DENGAN KAIN KAFAN DAN DIBUBUHI DENGAN WANGI-WANGIAN” N. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea Yusuf ini adalah seorang murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Pilatus meluluskan permintaan Yusuf. Maka datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah Yesus. Juga Nikodemus datang di situ. Dialah yang dulu datang malam-malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil jenazah Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adapt pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat Yesus disalibkan itu ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan Paskah orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka membaringkan jenazah Yesus di situ. Demikianlah Injil Tuhan. U. Terpujilah Kristus. Renungan Bacaan pertama, Derita hamba Allah Setiap manusia pasti pernah menderita. Ada banyak sebab manusia menderita akibat perbuatan dosa, akibat perbuatan bodoh, atau karena hal itu merupakan realitas hidup di dunia yang berdosa ini. Namun, ada juga orang yang menderita karena kehendak Allah untuk menunaikan misi-Nya. Nyanyian Hamba yang terakhir ini membicarakan penderitaan yang dialami hamba Allah karena ia mengemban tugas dari Allah. Nyanyian ini bisa dibagi menjadi lima bagian. Pertama 5213-15. Bagian pendahuluan ini menyimpulkan bahwa hamba Allah ini harus mengalami direndahkan dan dihina sebelum ia ditinggikan dan dimuliakan. Kedua 531-3. Hamba Allah ini sejak awal pelayanannya sudah menderita penolakan yang dahsyat dari orang-orang yang dilayaninya. Ketiga 534-6. Orang-orang itu menyangka dia jahat dan berdosa sehingga ia menderita dihukum Allah, padahal dosa-dosa merekalah yang dipikulnya. Keempat 537-9. Demi menyelamatkan orang-orang itu, ia tidak memberontak ketika ia diperlakukan seperti penjahat. Kematiannya pun dianggap sebagai kematian yang pantas bagi orang jahat. Kelima 5310-12. Bagian penutup ini mengungkapkan keberhasilan hamba Allah tersebut dalam misinya. Kematiannya tidak sia-sia karena merupakan kurban penebus salah di hadapan Allah. Kematiannya berkhasiat memerdekakan para tawanan dosa. Ia bangkit kembali bagaikan pahlawan yang menang perang sehingga ia berhak menerima jarahan, yaitu para musuh. Siapakah hamba Allah ini, yang telah menderita bahkan mati demi menyelamatkan umat yang dikasihi Allah dan bangkit mengalahkan kuasa dosa secara tuntas? Dalam Perjanjian Baru dan sampai sekarang hanya Yesus satu-satunya yang menggenapi Nyanyian Hamba ini. Oleh karena itu, Dia saja yang patut menerima pujian, hormat, dan sembah semua umat tebusan Allah. Renungkan Hal yang dihina dan diremehkan dunia tentang Kristus justru membuat kita kagum dan mengasihi Dia. Mazmur, Percaya dan bersyukur dalam segala situasi. Orang percaya seperti halnya semua orang lain, mengalami situasi hidup berubah-ubah. Bedanya adalah, orang percaya tidak membiarkan kehidupan rohaninya terhempas turun-naik mengikuti turun-naik situasi hidup yang tak menentu. Juga orang percaya tidak menjadi tidak realistis atau aneh di dalam menghadapi situasi nyata hidup ini. Ia tetap dapat tersenyum penuh suka ketika hidup nyaman, ia pun meratap ketika hidup menghadirkan kesusahan. Namun semua itu dialaminya dalam iman yang semakin tumbuh, hubungan dengan Tuhan yang semakin akrab. Kebenaran ini tampak dalam struktur mazmur ini. Inti mazmur ini adakah ratapan yang berakhir dengan pujian syukur . Mengapa bisa demikian? Karena situasi yang membangkitkan ratapan tersebut diterima pemazmur dengan doa dan iman. Menarik kita catat bahwa ratapan pemazmur dibungkus dengan kedua unsur tersebut. Doa dan ungkapan iman mendahului dan mengikuti ratapannya. Seiring dengan itu, sikapnya terhadap pihak yang mungkin menjadi sebab penderitaannya, dan pengenalannya akan Tuhan pun bertumbuh. Ia semakin membenci dosa ayat 6 semakin menginginkan kebenaran- keadilan Allah berlaku. Ia semakin akrab berpegang mengimani Allah perjanjian. Tidak heran bahwa meski tetap harus meratap dalam situasi sulit yang ditanggungnya, akhirnya ia dapat menaikkan meninggikan Allah dengan puji-syukur dan kesaksian yang tulus. Mazmur ini dengan mengharukan diucapkan Yesus ketika Ia tergantung di salib. Ialah yang memungkinkan kita menerima dan menjalani situasi hidup berat dengan sikap seorang pemenang. Kebenaran ini perlu kita hayati secara segar di Indonesia kini. Renungkan Bersama Dia yang telah merubah maut menjadi jalan hidup, kita pun dapat menerima situasi sesulit apapun dalam doa, iman dan nyanyian kemenangan. Injil hari ini, Injil yang kita dengarkan hari ini sangat panjang, lebih panjang dari bacaan Injil mana pun yang biasa dibacakan di gereja dalam upacara liturgi kita. Ya, kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Injil Yohanes. Pada umumnya, di banyak tempat, kisah sengsara ini tidak dibacakan secara biasa, tetapi dinyanyikan dengan pemeranan oleh tiga orang. Berkaitan dengan hal-hal itu saja bisa segera muncul pertanyaan lagi mengapa? Nampaknya tidak berlebihan kalau saya katakan bahwa itu terjadi karena Kisah Sengsara begitu istimewa. Begitu istimewanya kisah ini hingga menjadi matakuliah khusus. Di tempat lain, bahkan dipelajari secara lebih luas dan mendalam. Belum lagi fakta bahwa keempat penginjil memandang penting peristiwa ini, tak ada satu pun penginjil yang tak memuatnya dalam Injilnya. Tetapi yang sungguh-sungguh membuatnya istimewa adalah kisah itu sendiri, kebenaran yang ditunjukkannya. Betapa Yesus yang sesungguhnya penuh kuasa membiarkan diri-Nya dikhianati, digiring ke pengadilan yang tidak adil, disiksa, disangkal, dihina, dilecehkan dan dibunuh. Untuk apa? Untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya menyelamatkan kita, manusia yang berdosa. Dia yang tak berdosa menderita bagi kita yang berdosa. Sang Kebenaran disalahkan oleh orang-orang yang bersalah. Sang Penyelamat wafat di tangan orang-orang yang tak mau menerima keselamatan. Injil hari ini mengajarkan kebenaran iman kita. Kalau begitu istimewa dan mengajarkan kebenaran, mengapa banyak orang tidak percaya? Jawabannya pada kata-kata Yesus sendiri, “Setiap orang yang berasal dari kebenaran. Mari kita ikuti Injil ini tahap demi tahap. Pemimpin sejati. Kristus bukan tipe pemimpin yang egois, karena di saat yang mengancam diri-Nya, Ia tidak berusaha menyelamatkan diri-Nya sendiri. Justru di saat seperti itu, Kristus malah memperkenalkan diri, menampilkan diri ke depan untuk melindungi murid-murid-Nya ay. 8. “Kalau Aku yang kamu cari, biarlah mereka pergi”. Inilah salah satu bentuk kepribadian agung yang dimiliki Yesus. Ia mengorbankan diri-Nya demi keselamatan orang lain. Adakah kita menemukan pemimpin-pemimpin seperti Yesus di tengah-tengah bangsa dan gereja kita? Atau paling tidak pernahkah kita menemukan jiwa dan semangat Yesus di tengah-tengah bangsa dan gereja saat ini? Membela Kristus dengan pedang. Demi menunjukkan bahwa para murid tidak menerima begitu saja perlakuan orang-orang kepada Yesus, sebuah pedang diayunkan Petrus, sebagai bakti kepada Yesus. Demi menunjukkan kepada orang-orang, bahwa walaupun kecil dan lemah, para pengikut Kristus tidak pasrah tetapi berbuat sesuatu. Sebuah bukti, bahwa murid-murid Yesus bukanlah penonton yang tak memiliki kekuatan apa-apa, melihat Gurunya ditangkap dan diseret orang. Namun untuk semua itu Tuhan Yesus mengatakan “sarungkanlah pedangmu!” Renungkan Yesus Kristus tidak pernah menginginkan kita membela kebenaran dengan kekerasan. Penjahat. Tuhan dianggap penjahat? Begitulah yang terjadi! Bukan karena Dia jahat, tetapi justru karena Dia baik. Orang baik banyak yang masuk ke dalam penjara karena kebaikan mereka. Orang jahat tak senang kepada orang baik karena kehadiran orang baik mengungkap kejahatan mereka. Itulah yang kini terjadi pada Tuhan. Orang banyak itu bahkan adalah orang-orang beragama. Mereka menaati hukum yang mencegah mereka berbuat najis ayat 28, namun sekaligus malah merencanakan kejahatan terhadap Yesus. Hanya iblis yang bisa menuduh Tuhan jahat. Dengan tuduhan sejahat itu, jelaslah betapa jahatnya iblis dan para pengikutnya. Raja. “Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja,” kata Yesus kepada Pilatus, sang wakil kaisar Roma untuk jajahannya di Yudea ayat 37. Penjahat menghakimi dengan ukuran kejahatannya, namun seorang raja yang benar menghakimi dengan keadilan. Yesus datang untuk memberi kesaksian tentang kebenaran. Ia adalah raja yang baik dan sempurna atas kerajaan yang surgawi. Tak heran bila dalam dialog tentang raja dan kerajaan itu, kebodohan dan kegelapan hati dan pikiran Pilatus ditelanjangi. Ia tidak tahu apa itu kebenaran, walaupun ia memegang kuasa untuk menjadi hakim. Yesus yang disengsarakan itu yang akan menghakimi semua orang yang berbuat jahat, termasuk Pilatus. Saat itu pun Yesus telah menghakimi Pilatus. Pilatus seharusnya bijak membuat keputusan. Namun, hatinya yang bercabang membuatnya tak berdaya. Keputusan salah boleh diambil hakim dunia ini, namun di tangan Allah semua keputusan harus tunduk pada rencana dan keputusan Ilahi. Renungkan Ketika kejahatan semakin meluas, bahkan juga dilakukan oleh para pemimpin, pengikut Kristus harus berani berkorban demi terungkapnya kejahatan dan terpancarnya kebenaran. Tak ada kesalahan. Pilatus tak menemukan kesalahan pada Yesus karena Dia memang tak bersalah ayat 38. Tetapi, orang Yahudi tetap meminta supaya Dia dihukum mati ayat 40. Karena untuk Pilatus pertimbangan keamanan dan stabilitas politik jauh lebih utama maka ia rela mengambil keputusan yang bertentangan dengan kebenaran, bahkan menumpas hati nuraninya sendiri. Itulah jahatnya kuasa bila tidak dikontrol oleh kebenaran. Maka, mulailah penyesahan itu. Yesus dicambuki, dicaci, dipermalukan. Pernahkah Anda dipermalukan dengan cara ini? Pernahkah muka Anda diludahi? Tuhan pernah! Itu semua demi untuk menyelamatkan kita. Itulah pengorbanan-Nya demi kasih-Nya kepada kita. Kita mendapatkan selamat, Tuhan yang menderita. Padahal sebenarnya tak satu pun dari kita layak beroleh kebaikan Tuhan itu. Dia rela berkorban menebus hidup orang-orang jahat seperti kita dengan sengsara-Nya. Dari kerelaan berkorban pada Yesus inilah mengalir keajaiban sikap Kristen yang bersedia berkorban untuk kepentingan dan kebaikan orang lain. Memilih yang salah. Barabas yang salah dibebaskan, tetapi Yesus yang tidak salah harus disalibkan. Sulit dipahami, mengapa orang lebih suka memilih yang salah daripada yang benar. Tetapi, itulah kenyataan dunia. Yang salah, namun memuaskan diri, lebih disenangi daripada yang benar, tetapi tidak memuaskan nafsu angkara murka. Pilihan yang salah memang mungkin membuat kita senang, cuma kesenangannya hanya sesaat. Setelah itu kehancuran hebat akan segera menyusul. Pilihan untuk memuaskan kebanggaan diri dan pembalasan dendam selalu membawa pada pilihan yang salah. Tetapi, di sinilah indahnya dan ajaibnya rencana dan karya Allah. Keputusan salah manusia menjadi pelaksanaan dari rencana dan keputusan Ilahi. Bila demikian halnya, apakah pengkhianatan Yudas dan keputusan jahat para pemimpin Israel dan Pilatus menjadi benar karena melalui mereka rencana Allah telah digenapi? Tidak! Rencana Allah berjalan melalui mereka, tetapi mereka sadar ketika melakukan kejahatan itu dan bertanggung jawab atasnya sebab manusia bukan boneka. Renungkan Kita harus menyambut rencana Allah secara aktif supaya kita menjalani rencana-Nya di pihak-Nya. Salib bukan kekalahan Bagi para musuh Yesus, salib yang Yesus pikul dan tempat Yesus digantung merupakan lambang kemenangan mereka dan kekalahan Yesus. Apalagi Yesus ditempatkan di antara dua penjahat lihat Luk 2333, sehingga Ia pun terhitung sebagai penjahat Mrk. 1528. Namun, penulis Injil Yohanes menyajikan peristiwa penyaliban Yesus sampai kematian-Nya bukan sebagai tanda kekalahan Anak Manusia. Papan nama yang diletakkan di atas-Nya, berbunyi, “Yesus, orang Nazaret, raja orang Yahudi.” Bagi orang Yahudi dan imam-imam kepala, tulisan itu sangat mengganggu mereka. Kebenaran sejati tidak bisa ditenggelamkan oleh hiruk pikuk “Salibkan Dia, salibkan Dia” ayat 6, 15. Bahkan peristiwa jubah dan pakaian Yesus yang dibagikan di antara para prajurit, seruan Yesus, “Aku haus!,” dan tulang-tulang Yesus yang tidak dipatahkan, serta ditikamnya lambung Yesus adalah penggenapan nubuat Perjanjian Lama ayat 24 Mzm. 2219; ayat Mzm. 3421; ayat 37, Za. 1210. Hal ini menyatakan peristiwa penyaliban dan kematian Yesus ada dalam rencana dan kedaulatan Allah Bapa. Sikap Yesus saat Ia disalib menunjukkan bahwa Ia tidak kalah terhadap semua musuh-Nya. Sebaliknya, Ia mampu memperhatikan kebutuhan Maria, ibu jasmani-Nya yang akan ditinggalkan-Nya, dengan menyediakan putra angkat yang akan merawat dan mengasihinya. Salib Yesus adalah kemenangan kasih dan kuasa Allah yang menyelamatkan manusia berdosa. Kematian-Nya memang ditentukan Allah Bapa untuk membereskan belenggu-belenggu dosa yang mematikan manusia. Oleh karena itu, jangan pernah kita malu terhadap salib Yesus karena Dia memikulnya dengan penuh kewibawaan. Dia naik ke salib dengan kepastian bahwa misi penyelamatan Ilahi sedang digenapi. Pergumulan salib. Di atas salib, Yesus berjuang antara hidup dan mati. Di atas salib, masa depan umat manusia dan dunia sedang dipertaruhkan. Namun, beberapa meter dari tempat itu, para prajurit sedang santai mengisi waktu senggang, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, hanya untuk mendapatkan sebuah jubah ungu. Apakah pergumulan salib tidak menyentuh hati mereka? Ataukah mereka tidak peduli terhadap apa yang terjadi di sekeliling mereka? Masa depan umat manusia dan dunia terletak pada pergumulan Yesus di atas salib! Apakah kita merasakan getaran pergumulan salib itu dalam hidup kita? “Aku haus” Tubuh yang mampu mengorbankan segala-galanya untuk orang lain, ternyata adalah tubuh yang rapuh, yang haus seperti juga manusia yang haus. Ia yang berkata “barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” Yoh. 635; Ia yang bersabda “barangsiapa yang minum air yang Ku berikan ini, ia tidak akan haus selama-lamanya”; sekarang Dia berteriak “Aku haus”. Tahukah kita bahwa kita memiliki Tuhan dan Juruselamat yang dimensi-dimensi-Nya tak dapat dibandingkan dengan ukuran ruang seluas apapun dari alam raya ciptaan-Nya ini? Tekadku Aku akan meninggikan salib Kristus karena salib itu adalah lambang kemenangan Yesus atas kuasa dosa dan maut. Yesus dikuburkan Kematian hanya meninggalkan jasad tak bernyawa. Begitu pula yang terjadi pada Yesus. Tinggal jasad-Nya yang tergantung di kayu salib. Orang-orang Yahudi yang menginginkan kematian-Nya, mungkin sudah puas sebab mereka tidak merasa terancam lagi. Namun demikian, mereka tetap harus melaksanakan hukum Taurat yang mereka junjung tinggi. Menurut Taurat, jasad orang yang dihukum salib harus dikuburkan pada hari itu juga Ul. 2122-23. Apalagi keesokan harinya adalah hari Sabat, mereka tentu tidak ingin menajiskan diri karena berurusan dengan mayat. Memang ironis. Di satu sisi, mereka memperhatikan kesucian ritual band. Yoh. 1828. Namun di sisi lain, mereka tidak sadar atau malah tak peduli bahwa konspirasi untuk menghabisi nyawa Yesus berlawanan dengan kesucian dan Hukum Taurat yang menjadi orientasi hidup mereka. Karena hanya memperhatikan kesucian lahiriah itulah maka mereka meminta tentara Roma untuk mempercepat kematian orang-orang yang disalib dengan mematahkan kaki mereka. Namun karena para tentara melihat Yesus sudah mati, maka kaki-Nya tidak dipatahkan. Hanya salah satu tentara menikam lambung-Nya ayat 33-34. Sesungguhnya, tindakan para tentara itu menggenapi nubuat tentang Yesus ayat 36-37. Yusuf Arimatea. Berlawanan dengan dua kelompok tadi, Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus tampil untuk menguburkan jasad Yesus. Keduanya adalah pemimpin agama Yahudi, tetapi mengikut Yesus secara diam-diam. Meski tindakan mereka menggambarkan ketidaktahuan tentang kebangkitan Yesus, tetapi memperlihatkan keberanian untuk menyatakan bahwa mereka berpihak pada Yesus. Ini berbeda dari sikap para murid yang tidak lagi kelihatan batang hidungnya. Ia mencintai Yesus, tetapi tidak berani berterus terang, sebab mengaku murid Yesus dalam situasi saat itu penuh risiko. Tetapi, tiba-tiba ia menjadi berani, walaupun Petrus, sang batu karang sudah menyangkal Tuhannya; murid-murid yang hidup bersama-sama Yesus selama tiga tahun lari tercerai-berai; Kristus dinyatakan sebagai nabi palsu dan penjahat oleh pengadilan. Di saat seperti itulah Yusuf Arimatea secara berani menyatakan diri sebagai pengikut dan sahabat Yesus, Tokoh “kriminal” yang sudah dieksekusi, tanpa memikirkan risiko. Di saat-saat yang rawan, ia berupaya memberikan yang terbaik dan berbuat yang terbaik bagi Yesus. Beranikah kita memproklamirkan diri sebagai sahabat dan murid Yesus di tengah- tengah dunia yang membenci Yesus; di tengah-tengah dunia di mana banyak murid Yesus yang lari tercerai-berai meninggalkan Yesus? Nikodemus. Ia adalah seorang Farisi, yang karena takut pada orang-orang Yahudi, mengunjungi Yesus secara sembunyi-sembunyi pada waktu malam. Bersama Yusuf Arimatea, ia menguburkan jenazah Yesus. Nikodemus, seorang petobat baru yang memiliki pengenalan pribadi kepada Yesus, menyatakan kasihnya kepada Yesus di saat kematian-Nya. Yusuf dan Nikodemus adalah murid Yesus yang melakukan sesuatu yang tak dilakukan oleh orang lain, walaupun berisiko tinggi. Menyatakan iman dengan ancaman terhadap popularitas, kedudukan, atau nyawa, tidak dapat dilakukan oleh semua orang. Sedih mendengar makin banyak orang menyangkali Kristus karena sesuatu yang lain. Kualitas kasih macam apakah yang kita tunjukkan kepada Kristus? Doa Tolong kami agar tetap setia kepada Yesus dalam segala keadaan. Lucas Margono Tuhan Yesus, aku bersyukur atas pengorbanan-Mu bagi hidupku. Ampunilah aku sebab aku orang berdosa, dan mampukanlah aku untuk berkorban bagi sesamaku. Amin. - Hari Jumat Agung dirayakan oleh seluruh umat Kristiani tepat pada hari ini, Jumat 19/4/2019. Di mana setiap daerah dan negara memiliki beberapa tradisi dan kebudayaan yang berbeda-beda dalam merayakannya. Jumat Agung dianggap sebagai hari untuk mengingat pengorbanan Yesus demi kebaikan umat manusia. Nah, tapi tahukah kamu? Ada beberapa fakta unik terkait Peringatan Jumat Agung yang jarang diketahui orang, seperti yang dilansir TribunTravel dari beberapa sumber berikut ini 1. Kenapa disebut Jumat Agung? Peringatan Jumat Agung instagram/ Dalam bahasa Inggris, Jumat Agung disebut dengan Good Friday, di mana Good atau Holy ini berarti suci. Ini adalah alasan mengapa nama itu diberikan di mana seluruh dunia benar-benar berduka atas kematian Yesus. Tonton juga • 5 Makanan yang Harus Ada Saat Perayaan Paskah di Indonesia, Apa Saja ya? • 8 Tradisi Paskah dari Beberapa Negara, di Spanyol Ada Tarian Kematian dengan Kostum Kerangka • 5 Destinasi Wisata Religi di Indonesia yang Cocok untuk Liburan Panjang Menjelang Paskah 2. Nama Lain Jumat Agung Ilustrasi pexels Di luar negeri, Jumat Agung dikenal dengan banyak nama. Di antaranya Holy Friday, Great Friday atau Black Friday. Semua nama-nama ini terkait erat dengan suasana khidmat oleh gereja. 3. Pelayanan Lilin kecil yang menyala pexels Tidak akan ada perayaan di gereja pada hari Jumat Agung.